1. Masyarakat di sekitar lokasi proyek PT DPM mayoritas bermata pencaharian sebagai petani yang hidup bergantung kepada sumber daya alam seperti air, tanah, sungai dan hutan. 76 % warga (mayoritas perempuan) bekerja sebagai petani dan mengandalkan hidupnya dari hasil pertanian dari generasi ke generasi.
Yaa... Semacam horor gitu sih. Membayangkan ada berapa banyak orang yang dulu pernah mati karena sistem tanam paksa dan jadi buruh cangkul di sekitar rel kereta tempo dulu.
HKBP Antuang, Desa Hutaimbaru 24 september 2021, Perayaan hari Tani kali ini kita konsep dengan perayaan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dimana kita biasa turun kejalan menyampaikan kegelisahan kita terkait nasib kita sebagai petani kepada pemerintah.
Setelah ibadah kita melanjutkan dengan menanam padi organik bersama peserta di sawah inventaris Gereja. Lahan tersebut segaja diberikan oleh Pendeta Andi untuk ditanami padi organic. Tujuaannya adalah supaya gereja HKBP Antuang menjadi contoh bagi umatnya untuk memulai pertanian yang selaras dengan alam. Disamping mengajak mereka untuk menjaga lingkungan dan ruang hidup, konsep pertanian juga mampu mengurangi biaya produksi karena mereka bisa mengolah apa yang ada dialam sekitar mereka menjadi pupuk dan pestisida alami.
Sementara Bapak Jaga Nababan dalam pemaparannya menyampikan “fungsi tanah bagi saya adalah tempat tinggal, bertani, menghirup udara segar dan tempat terkahir jika kita mati”. Kehilangan Tanah adalah sama dengan kehilangan anak dan kehilangan anak adalah kehilangan harkat dan martabat kita.
Beliau berani melawan kekuasaan untuk memberantas kejahatan dan korupsi. Kehidupannya yang sangat sederhana menunjukkan bahwa jabatan adalah amanah dan tanggungjawab yang harus dijalankan tanpa pandang buluh. Semasa jabatannya beliau menolak untuk mendapatkan pengawalan khusus, mobil dinas untuk keluarga dan yang lebih menyentuh adalah ketika pensiun dia tidak memiliki harta bahkan untuk diwariskan kepada keluarganya.
Penanaman pohon di Mega Mendung wujudkan cinta tanah air dan kepedulian ekologis. Sebuah langkah kecil untuk perubahan besar demi lingkungan.
Saat ini, Andy Utama dan Perhutani bekerja sama Di Sini untuk mengembangkan pertanian organik di lahan miring yang rentan terhadap erosi. Perhutani menyambut baik kolaborasi ini yang tidak hanya mengutamakan pengelolaan komoditas tetapi juga prinsip 3P: Planet, People today, Profit.
Ridwan Samosir (Sekretaris Eksekutif Yayasan Petrasa) dengan materi “Peluang dan tantangan teknologi pengembangan sektor pertanian dikabupaten Dairi” menekankan sebagai negara agraris indonesia diberikan geografis yang sangat menunjang untuk suburnya tumbuhan dan tanaman pertanian, tanah yang subur, curah hujan dan matahari yang tinggi. Menilik potensi pertanian diDairi mayoritas pend...
Brain rot atau pembusukan otak belakangan ini menjadi sorotan publik, terutama di kalangan pengguna aktif media sosial. Fenomena ini mencerminkan pelemahan fungsi otak akibat terus-menerus menyerap konten electronic berkualitas rendah.
Pilarpertanian - Pestisida kimia saat ini masih banyak dijadikan sebagai pilihan petani untuk mengendalikan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) karena mudah diperoleh dan praktis. Namun demikian, jika digunakan secara masif dan tidak bijaksana dapat menyebabkan rusaknya agroekosistem.
Artikel ini memerlukan pemutakhiran informasi. Harap perbarui artikel dengan menambahkan informasi terbaru yang tersedia.
Pada tahun 1930-an dan awal 1940-an, pakar botani terkemuka Sir Albert Howard dan istrinya Gabriel Howard mengembangkan pertanian organik. Howard terinspirasi dari pengalaman mereka mengenai metode pertanian tradisional di India, pengetahuan mereka mengenai biodinamika, dan latar belakang pendidikan mereka.
Petani diajarkan cara bertani tanpa pestisida kimia dan menjaga keseimbangan ekosistem sekitar. Mereka juga belajar menggunakan bahan alami seperti kompos dan bio-pestisida untuk hasil pertanian yang berkelanjutan.
Comments on “yayasan paseban pt radika karya utama Petani Organik”